Tujuh pengikut Uwwara Kenya memiliki pertanda berupa ular melingkar yang menempatkan diri di telapak tangan di balik kulit di atas daging yang apabila purnama datang akan menyebabkan terjadinya perubahan tujuh orang gedibal itu, wajah mereka berubah mengerikan dengan kemampuan yang mengerikan. Namun Uwwara Kenya memiliki musuh yang dengan mati-matian berusaha melindungi candi itu. Musuh yang berderajad Dharmadyaksa sebuah agama itu berusaha mencegah apa pun yang dilakukan Uwwara Kenya bahkan melalui pertempuran yang butuh waktu bertahun-tahun lamanya.
Puncak dari pertempuran itu Uwwara Kenya kalah dan memutuskan bereinkarnasi di masa yang akan datang, di mana nantinya ia bisa melanjutkan niatnya menghancurkan candi. Namun Sang Dharmadyaksa menyusul bereinkarnasi pula. Uwwara Kenya yang terlahir lebih dulu berusaha mati-matian memburu titisan kembali itu yang dipastikan akan terlahir kembali dari perkawinan kakak beradik yang masing-masing tidak menyadari mereka adalah kakak beradik.
Uwwara Kenya mengamuk membabi buta, hanya sayang titisan kembali Sang Dharmadyaksa itu dikawal ketat oleh pengikutinya yang berjumlah lima orang yang masing-masing siap berkorban nyawa.
Jumlah mereka yang lima selanjutnya disebut sebagai kelompok lima. Lima orang pengawal kelahiran kembali Sang Dharmadyaksa berhadapan dengan tujuh orang kaki tangan Uwwara Kenya.
Parameswara yang ingin mengetahui orang tua kandungnya pergi meninggalkan Bumi Kembang Ayun di Blambangan dan menolak permintaan ayah angkatnya menggantikannya sebagai pimpinan di padepokan olah kanuragan itu. Pada saat yang sama seorang gadis bernama Swasti Prabawati justru datang menghadap Ki Ajar Kembang Ayun meminta petunjuk mencari jejak ayahnya yang telah sebulan menghilang.
Perkenalan Parameswara dan Swasti Prabawati bermuara ke hubungan asmara tanpa mereka tahu mereka adalah kakak beradik. Parameswara berayah Panji Ragamurti, seorang Patih di Kediri sementara Swasti Prabawati akhirnya tahu ayah yang dicintainya ternyata bukan ayah kandungnya, ia terlahir dari Narasinga melalui pemerkosaan yang dilakukan terhadap seorang perempuan yang akhirnya mati ketika melahirkan gadis buah pemerkosaan itu. Bayi yang akan lahir dari perkawinan kakak beradik itulah yang justru sedang ditunggu dan diburu-buru oleh Uwwara Kenya dan tujuh orang pengikutnya yang celakanya menempatkan Parameswara dan Swasti Prabawati terjerat takdir sebagai pengikut perempuan itu pula, karena dari masing-masing telapak tangannya muncul tanda ular yang menggeliat menempatkan diri di balik kulit di atas daging.
Parameswara yang telah berubah menjadi sakti mandraguna sejak menenggak air suci Tirtamarthamanthana Nirpati Vasthra Vyassa Tripanjala harus berperang melawan dirinya sendiri terutama ketika bulan purnama menyita kesadarannya.
Namun dengan penuh pengabdian dan bahkan rela berkorban nyawa kelima pelindung kelahiran calon jabang bayi itu berjuang keras memberikan perlawanan. Ketika pertikaian itu terjadi, sebuah padang ilalang bernama Karautan sedang menyita perhatian seorang Brahmana bernama Lohgawe dan seorang Empu pembuat keris dari Lulumbang.
Padang Karautan itu sungguh sebuah tempat yang mengerikan karena dihuni berbagai binatang buas, setiap malam sering terdengar aum harimau dan lolong ratusan ekor serigala. Yang mencuri perhatian Brahmana Lohgawe adalah seorang perampok dan maling kecil bernama Ken Arok yang menjadikan tempat itu sebagai persembunyian. Mata Sang Brahmana Lohgawe sangat awas terhadap keajaiban alam, ia menduga Ken Arok yang maling kecil itu merupakan Titisan Syiwa, yang kelak akan menjadi cikal bakal Raja di tanah Jawa.
Sebaliknya Empu Gandring yang hadir pula di tempat itu mempunyai ketajaman mata dalam bentuk yang lain, ia melihat sesuatu yang melayang-layang di langit. Empu Gandring merasa was-was tersita perhatiannya oleh batu bintang yang melesat cepat di angkasa, jenis batu yang ia yakini bakal menimbulkan bencana.
Dengan ketajaman mata hatinya Empu Gandring berusaha menerka di daerah mana batu bintang itu akan jatuh dan menimbulkan bencana. Meski belum terjadi, Empu Gandring melihat asap berada di mana-mana, asap kekuningan berasal dari bintang jatuh yang menebar kematian, berburu menyergap makhluk apa pun yang berdaging, dihisap habis menyisakan tulang belulang.
Mata hati Empu Gandring belum mampu melihat, akan jatuh di mana batu bintang itu. To view it, click here. Nov 05, Us Chess rated it it was amazing. Feb 16, Goklas rated it it was amazing. Dibanding Candi Murca I, menurut aku buku ini lebih menarik. Selain karena lebih banyak menceritakan 'sejarah' Kediri, juga karena perpindahan jaman sebagaimana di CM I tidak ada.
Dec 18, Kresno Aji is currently reading it. It's about history covered in some folklore It's about history covered in some folklore Oct 29, Muhlas Udin rated it it was amazing. Jul 08, As'ad is currently reading it. Dec 15, Eggy Purwadi rated it really liked it.
Great fantasy, cannot stop reading it. It's too bad, i started with 2. Now I have to find the other series..!!! May 19, Ari Sukandar added it.
Nov 07, Adi added it. Nov 21, Mas Joko rated it it was amazing. Dendy rated it it was amazing Feb 04, Eko Klirong rated it it was amazing Dec 23, Surya 87 rated it liked it Sep 26, Anomsapri Anomsapri rated it it was ok Jun 29, Fardianto Saputro rated it it was amazing Nov 28, Age Comp rated it it was amazing Mar 20, Tyas added it Feb 09, Anton Suprayitno rated it it was amazing Jul 22, Scarface rated it it was amazing Mar 14, Hendri rated it really liked it Feb 21, There are no discussion topics on this book yet.
Be the first to start one ». Readers also enjoyed. About Langit Kresna Hariadi. Langit Kresna Hariadi. Mantan penyiar radio ini dikenal masyarakat luas dengan cerita roman Gadjah Mada yang menceritakan kisah dari Patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit. Semoga dengan memberikan ebook best seller indonesia secara gratis alias free berjudul Candi Murca karya Langit kresna Hariadi ini akan berguna bagi anda dan dengan mendowload gratis alias free buku Candi Murca,karangan Langit Kresna Hariadi ini,tentunya anda dapat menghemat uang anda,karena buku setebal halaman ini jika di beli di toko buku berkisar ribu.
Perhatian Jika anda tidak dapat mendownload e-book candi murca karya langit kresna hariadi ini,silahkan gunakan browser lain misalnya Opera atau Internet Explorer. Jangan lupa untuk berkunjung terus ke blog ini,karena saya akan membagikan ebook- e-book best seller indonesia secara gratis alias free dan secara terus menerus untuk anda.
You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar Atom. Batik Handycraft. Posting Komentar. Posting Lebih Baru Posting Lama. Tongkat Ajimat Madura.
0コメント